Sampah di Indonesia tercatat sebanyak 68,5 juta ton pada tahun 2021, dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 70 juta ton (Databoks, 2023). Tren ini menunjukkan peningkatan pengelolaan sampah yang berkelanjutan setiap tahunnya. Porsi terbesar, 38,9%, berasal dari sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga sudah sejak lama dikelola melalui sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Indonesia secara aktif berupaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan belajar mengelola sampah dengan baik. Pusat pelatihan keberlanjutan ini akan menawarkan lebih banyak pilihan untuk berbagai solusi dari berbagai tantangan terkait sampah dan mengurangi kurangnya keterlibatan masyarakat. Pusat pelatihan ini berfungsi sebagai platform edukasi untuk pengelolaan sampah, membantu masyarakat untuk belajar mengidentifikasi berbagai jenis sampah dan memahami cara mendaur ulang secara efektif. Pusat pelatihan ini akan menyelenggarakan kelas-kelas tentang metode daur ulang berbasis rumah dan menyediakan instruktur berpengalaman yang dapat mengatasi masalah-masalah spesifik dan menawarkan solusi. Pusat pelatihan keberlanjutan ini terutama menargetkan ibu rumah tangga, terutama mereka yang berada di kelas menengah, yang bergerak lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan ekonomi dasar dan kemungkinan besar memiliki kepedulian yang lebih besar terhadap isu-isu lingkungan. Mengingat sampah rumah tangga merupakan kontributor terbesar dalam masalah sampah secara keseluruhan, memberdayakan ibu rumah tangga untuk menerapkan praktik pengurangan sampah di rumah dan mengedukasi anak-anak mereka akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian target SDG di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kebutuhan desain interior untuk mendirikan pusat pelatihan dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan. Penelitian ini akan mempelajari pemrograman desain interior dan pemilihan material awal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data utama.