Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman dari waktu ke waktu merubah kebiasaan dan gaya hidup masyarakat menjadi lebih modern. Diikuti dengan perubahan teknologi digital di Indonesia, berbagai bisnis yang menggunakan teknologi informasi mulai berkembang pesat. Dengan adanya fenomena ini mendorong perusahaan – perusahaan untuk dapat bertahan di masa seperti saat ini karena persaingan semakin kuat dan juga memberikan kesempatan untuk perusahaan ritel berbasis online atau biasa dikenal dengan E-commerce untuk terus berinovasi dan berkembang. Sebagaimana yang dilakukan Shopee yang ikut menyediakan layanan peer to peer lending seperti Paylater yang mulai dikenal masyarakat dimana konsep tersebut dikenal dengan “beli sekarang bayar nanti”. Pengguna Shopee Paylater pada tahun 2020 mencapai 850 ribu pengguna aktif.Munculnya fitur Paylater memicu para pengguna untuk terus menggunakan fitur tersebut sehingga menyebabkan perubahan perilaku konsumen serta menimbulkan perilaku pembelian impulsif. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana aspek penerimaan teknologi dan motivasi belanja hedonis memengaruhi pengguna Shopee Paylater menjadi impulse buying secara parsial maupun simultan. Data yang digunakan adalah kuantitatif dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden yang menggunakan purposive sampling. Populasi dalam studi ini adalah pengguna Shopee yang aktif menggunakan Shopee Paylater minimal 1 bulan. Model dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa perceived ease of use, perceived usefulness, dan hedonic shopping motivation secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku impulse buying sedangkan secara parsial, perceived ease of use dan perceived usefulness tidak berpengaruh terhadap perilaku impulse buying serta hedonic shopping motivation berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku impulse buying pengguna Shopee Paylater.