Fast fashion jadi salah satu penyebab utama meningkatnya limbah tekstil dan kerusakan lingkungan. Gaya konsumsi cepat dan murah ini membuat masyarakat cenderung boros dan kurang sadar akan pentingnya keberlanjutan. Melihat masalah ini, penulis merancang kawasan eduwisata dengan Rumah Produksi Bersama (RPB) “Serat Alam Wastra Nusantara” di Wonosobo sebagai tempat belajar sekaligus produksi untuk mendukung UMKM berbasis serat alam. Penelitian ini menggunakan metode mixed method, yaitu gabungan antara data kualitatif (observasi dan wawancara) dan kuantitatif (kuesioner) untuk memahami kebutuhan pengguna dan potensi lokasi. Proses perancangan dilakukan dengan pendekatan multisensori, yaitu mengajak pengunjung belajar dengan mengaktifkan lima pancaindra: melihat, menyentuh, mencium, mendengar, dan merasakan suasana ruang. Hasil dari proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh kawasan edukatif yang mendukung UMKM lokal, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih sadar terhadap dampak negatif fast fashion. Kawasan ini tidak hanya menjadi tempat produksi, tapi juga ruang belajar yang menyenangkan. Edukasi yang disampaikan diharapkan bisa diterima semua kalangan, dari pelajar hingga pengusaha fesyen.