Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efisiensi biaya dan waktu antara jaringan kerja normal dan alternatif pada proyek konstruksi cluster XYZ oleh PT. XYZ, dengan mempertimbangkan penambahan jam lembur untuk memenuhi durasi kontrak maksimal 120 hari. Fokus analisis meliputi pekerjaan pada lintasan kritis. Durasi proyek dan biaya dianalisis dalam kondisi normal serta dengan penambahan lembur 1, 2, dan 3 jam per hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jam lembur efektif dalam mengurangi durasi proyek tetapi meningkatkan biaya. Pada jaringan kerja normal, penambahan 2 jam lembur per hari mengurangi durasi proyek menjadi 120 hari dengan biaya Rp. 523.008.064,00. Sedangkan, jaringan kerja alternatif dengan penambahan 2 jam lembur per hari mengurangi durasi proyek menjadi 119 hari dengan biaya Rp. 518.136.930,00. Kesimpulan penelitian ini adalah jaringan kerja alternatif lebih efisien dalam hal biaya dan waktu dibandingkan jaringan kerja normal. Jaringan kerja alternatif dengan penambahan 2 jam lembur per hari memberikan pengurangan durasi proyek yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah. Temuan ini memberikan panduan penting dalam pengambilan keputusan untuk mengoptimalkan efisiensi proyek konstruksi, terutama terkait dengan pekerjaan pada lintasan kritis.