Cryptocurrency merupakan mata uang virtual yang tidak diedarkan oleh negara manapun. Dalam aplikasinya di bidang investasi, banyak investor menggunakan cryptocurrency sebagai aset spekulatif. Banyaknya jumlah cryptocurrency yang ada di pasar cryptocurrency membuat para investor sulit untuk melakukan penilaian pada sebuah cryptocurrency. Kesulitan melakukan valuasi ini membuat cryptocurrency memiliki tingkat volatilitas harga yang lebih tinggi dan menyebabkan aset ini diklasifikasikan sebagai aset dengan risiko tinggi. Meskipun cryptocurrency memiliki risiko yang tinggi, karena kepopuleran yang dimilikinya, banyak investor yang tetap melakukan investasi pada cryptocurrency. Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi peneliti untuk mengetahui variabel yang mendukung keputusan investasi di cryptocurrency. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian asosiatif. Data yang digunakan merupakan data primer yang didapatkan langsung dari responden dengan melakukan survey. Penelitian ini mendapatkan responden sebanyak 58 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini bersifat non probability dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda dengan bantuan software IBM SPSS 26. Penelitian ini menemukan bahwa variabel toleransi risiko dan overconfidence berpengaruh positif signifikan pada keputusan investasi cryptocurrency. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru bagi para praktisi pasar cryptocurrency, pembuat kebijakan, dan penelitian selanjutnya pada topik serupa.