Perkembangan zaman telah mempengaruhi berbagai hal salah satunya adalah bangunan yang menjadi terbengkalai. Bangunan Mal Blok M lokasinya berada di Kebayoran Baru Jakarta Selatan merupakan salah satu kasus bangunan terbengkalai karena perkembangan zaman. Keberadaan bangunan terbengkalai berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar dan dunia arsitektur. Demi terwujudnya kehidupan sejahtera masyarakat, pentingnya tercipta bangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. Komunitas menjadi aspek yang kuat dalam menghidupkan kembali bangunan yang terbengkalai, dengan mengisi aktivitas, suasana, dan budaya masyarakat kembali. Karena itu juga bangunan terbengkalai yang kosong memerlukan peralihan menjadi pusat komunitas. Pusat komunitas berbasis
kebudayaan dapat meningkatkan kualitas bangunan sebelumnya, mengedukasi masyarakat, mempertahankan nilai historis, mempersatukan masyarakat sekaligus mendukung rencana
pemerintah. Peralihan fungsi Mal Blok M dari shopping center menjadi culture center harus dilakukan tanpa menghilangkan nilai-nilai yang terkandung pada bangunan sebelumnya. Demi mewujudkan hal tersebut dibutuhkan pendekatan perancangan yang mendukung yaitu adaptive – reuse. Oleh karena itu, laporan proposal ini mengacu pada perancangan pusat Mal Blok M dengan pendekatan adaptive reuse.