Manajemen laba merupakan tindakan yang dilakukan oleh eksekutif perusahaan dengan maksud mengelola laba perusahaan agar terlihat positif, dengan memanfaatkan ketidakpastian dalam aturan akuntasi keuangan yang dapat dimanipulasi untuk kepentingan manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari variabel profitabilitas, kualitas audit, komposisi dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan intitusional terhadap manajemen laba.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2019-2021. Pengumpulan data penelitian menggunakan data sekunder dengan teknik pengumpulan yaitu purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 32 perusahaan dengan jumlah observasi yang diperoleh sebanyak 96 observasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis seperti uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS versi 26.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepimilikan manajerial memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba karena menunjukkan hasil signifikan sebesar 0,036. Sedangkan variabel profitabilitas, kualitas audit, komposisi dewan komisaris indepeden, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba karena hasil signifikansinya lebih besar dari 0.05. Penelitian ini juga menunjukan bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba