Keterlambatan proyek merupakan salah satu permasalahan utama yang dapat memengaruhi kinerja
proyek secara keseluruhan. Salah satu proyek yang terindikasi mengalami keterlambatan proyek
pada pekerjaan struktur adalah Proyek Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cibeet
Karawang. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur, menganalisis, dan
mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan proyek tersebut. Metode yang
dilakukan adalah dengan menggunakan Earned Value Method untuk mengukur dan mengevaluasi
kinerja proyek. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data primer melalui kuesioner dan diolah
menggunakan perangkat lunak Statistical Program for Social Science (SPSS). Data tersebut
digunakan dalam Analisis Korelasi untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan proyek dan
korelasinya dengan kinerja proyek. Berdasarkan hasil evaluasi Earned Value Method, diketahui
bahwa CV bernilai negatif, nilai CPI<1, dan estimasi total biaya penyelesaian proyek (EAC) sebesar
Rp154.477.013.592. Kemudian dari hasil analisis kinerja waktu proyek pada minggu ke-1 dan
minggu ke-2, didapatkan SV bernilai positif dan SPI>1. Sedangkan pada minggu ke-3 sampai
minggu ke-20, nilai SV bernilai negatif dan SPI<1 menghasilkan estimasi waktu penyelesaian
proyek (SEAC) berlangsung selama 138,02 minggu dan diperkirakan selesai pada tanggal 11
September 2024. Dari hasil Analisis Korelasi diperoleh bahwa faktor metode pelaksanaan proyek
menghasilkan nilai koefisien korelasi (r) paling besar dibandingkan dengan nilai r pada faktor lain.
Sedangkan, nilai signifikansi pada semua faktor adalah sebesar 0,000. Berdasarkan evaluasi Earned
Value Method, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proyek tersebut mengalami pembengkakan
biaya dan keterlambatan waktu penyelesaian proyek. Sedangkan pada Analisis Korelasi dengan
hasil signifikansi <0,05, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan searah yang signifikan antara
faktor penyebab keterlambatan proyek dengan kinerja proyek.