Kegiatan konstruksi memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi
dan sosial suatu negara, karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan
berdampak positif pada industri terkait, seperti industri bahan bangunan dan jasa
konstruksi. Namun kegiatan konstruksi juga membawa potensi risiko bagi pekerja
dan pihak yang terlibat didalamnya. Oleh sebab itu, perusahaan dalam sektor
industri konstruksi perlu memikiran solusi untuk dapat menghadapi permasalahan
mengenai K3, sehingga pada proses pengerjaan konstruksi dapat
meminimalisasikan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis penerapan K3 sebagai pengendalian terhadap kinerja pada
proyek konstruksi pembangunan bangunan landed house. Metode pengumpulan
data dilakukan melalui pengamatan dan penggunaan kuesioner. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, hipotesis
deskriptif, korelasi ganda, serta sumbangan relatif. Berdasarkan analisis regresi
linear berganda diperoleh bahwa faktor Pengetahuan Pekerja, Manajemen K3, dan
Pelaksanaan K3 berpengaruh terhadap Penerapan K3. Hasil dari korelasi ganda
menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat antara faktor keberhasilan dengan
penerapan K3. Faktor yang memiliki tingkat keberhasilan utama dengan nilai
65,36% adalah faktor Pelaksanaan K3, dimana faktor Pelaksanaan K3 didukung
oleh tiga indikator utama yaitu faktor kesadaran pekerja akan pentingnya
penggunaan alat pelindung diri pada lokasi konstruksi, faktor perencanaan dan
prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dibuat dengan
mempertimbangkan identifikasi bahaya dan risiko, dan faktor pengetahuan pekerja
mengenai alat pelindung diri. Dari hasil analisis yang dilakukan, penerapan K3 pada
proyek konstruksi bangunan landed house Summarecon Serpong telah diterapkan
dan sudah tergolong baik.