Pengendalian kualitas merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk di jaga dalam
dunia konstruksi. Pengendalian kualitas bertujuan untuk meminimalisir potensi terjadinya
kerusakan/cacat pada bangunan konstruksi. Kerusakan/cacat di dalam dunia konstruksi
merupakan sebuah fenomena yang sering terjadi, oleh sebab itu penting untuk melakukan
pengendalian kualitas dari suatu bangunan. Dengen melakukan pengendalian kualitas,
perusahaan konstruksi akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan juga dapat
meminimalisir biaya perbaikan akibat kerusakan/cacat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melakukan pengendalian kualitas bangunan dengan cara melakukan upaya mitigasi terhadap
faktor-faktor penyebab kerusakan/cacat pada bangunan. Penelitian ini akan menggunakan dua
metode yaitu FTA dan FMEA untuk untuk menganalisa faktor-faktor penyebab kerusakan/cacat
pada bangunan apartemen. Perusahaan konstruksi yang akan dijadikan objek penelitian adalah
PT.XYZ yang merupakan salah satu developer terkemuka di Indonesia. Objek penelitian yang
akan diteliti adalah kerusakan/cacat yang terjadi pada 9 tower apartemen PT. XYZ. Hasil
analisis dari penelitian ini yaitu mendapatkan 4 cacat dominan pada bangunan apartemen, 21
faktor penyebab cacat dominan, dan 6 akar masalah dari faktor penyebab cacat dominan, serta 5
faktor penyebab cacat dominan yang memiliki tingkat resiko tertinggi. Faktor yang dinilai
memiliki tingkat resiko tinggi ini adalah dinding tidak lembab sebelum di plester dan aci,
kualitas beton kolom praktis tidak sesuai spesifikasi, cat yang berlapis, pengerjaan acian yang
tidak maksimal, dan centerline, elevasi, dan watterpass tidak sesuai gambar kerja. Pada
penelitian ini penulis merekomendasikan upaya perbaikan kepada PT.XYZ untuk 5 faktor
penyebab cacat dominan yang memiliki tingkat resiko tinggi tersebut.