Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Kawasan Danau Sunter yang telah direvitalisasi menjadi secantik dan sebersih Danau di Jenewa, Swiss. Kini Danau Sunter menjadi destinasi wisata favorit masyarakat Jakarta Utara. Dengan penampilannya yang baru, Danau Sunter semakin layak untuk dikunjungi wisatawan. Namun seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat akan menjaga kebersihan lingkungan sekitar Danau Sunter perlahan-lahan mulai berkurang dan berakibat banyak tumpukan sampah tersebar di sekitar Danau Sunter. Tidak hanya itu, fasilitas-fasilitas yang disediakan sudah mulai tidak terawat seperti trotoar yang sudah mulai rusak, bilik toilet yang kotor sehingga menimbulkan bau tidak sedap, dan pembuangan sampah sembarangan. Danau Sunter merupakan daya tarik wisata yang memiliki potensi untuk dikembangkan agar menjadi wisata yang berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang mencakup teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumen dan analisis data dengan tujuan untuk menggambarkan, menerangkan, menjelaskan serta menjawab permasalahan yang ada. Danau Sunter sebagai kawasan yang cukup banyak dikunjungi wisatawan nampaknya kurang dalam pemberian himbauan, seperti himbauan untuk pengunjung yang cenderung sering membuang sampah sembarangan. Faktanya, masih banyak tumpukan sampah yang tersebar di sekitar area Danau Sunter dan di danaunya. Hal tersebut menjadi sumber dari pencemaran baik air maupun lingkungan.Adanya sistem yang memungkinkan masyarakat lokal dan usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan dan mengembangkan produk lokal mereka secara berkelanjutan semakin menunjukkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Peran pemerintah menjadi salah satu pionir yang menggerakan revitalisasi lingkungan Danau Sunter serta air danau agar dapat tetap berkembang dan berkelanjutan sehingga generasi yang akan datang dapat menikmati Danau Sunter sebagai destinasi wisata.