Kasus kesehatan mental di Indonesia sudah sangat banyak dan baru-baru ini meningkat cukup signifikan dikarenakan dampak pandemi COVID-19 yang muncul sehingga merugikan banyak masyarakat dari segi ekonomi hingga kesehatan mental mereka. Salah satu kesehatan mental yang memakan korban paling banyak adalah depresi. Akan tetapi layanan kesehatan mental di Indonesia masih kurang dari standar dan belum memadainya fasilitas layanan kesehatan mental di Kabupaten Tangerang. Berdasarkan isu-isu tersebut maka diperlukan sebuah perancangan fasilitas layanan kesehatan mental dengan fasilitas diagnosis, psychotherapy, recreational therapy dan dilengkapi dengan sebuah retreat center. Perancangan yang berfungsi sebagai layanan kesehatan mental bertujuan untuk memberikan wadah untuk para psikolog atau terapis berkumpul dan bekerja untuk menangani para pengidap depresi, menghilangkan stigma buruk yang ada tentang fasilitas kesehatan mental di Indonesia, dan menjadikan arsitektur sebagai obat untuk mempercepat proses penyembuhan dengan mengkoneksikan alam kepada pengguna bangunannya yaitu dengan pendekatan arsitektur biofilik. Pendekatan ini dipilih dikarenakan memiliki aspek yang sangat penting dalam membantu proses penyembuhan dan memiliki manfaat untuk setiap pengguna dan lingkungan sekitar. Prinsip yang diterapkan dalam perancangan ini adalah memberikan pengalaman alam secara langsung dan tidak langsung kepada pengguna, menggunakan material alam, serta pengalaman ruang yang bersifat aman, tenang dan seperti dirumah. Perancangan ini diharapkan dapat menjadi fasilitas yang mampu mengatasi kasus kesehatan mental untuk saat ini hingga kedepannya dengan tetap melestarikan lingkungan sekitarnya.