Permasalahan sampah menjadi tantangan serius di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Berbagai solusi telah diajukan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah menggalakkan budaya daur ulang kepada masyarakat. Namun sayangnya ini bukanlah solusi yang mudah karena rendahnya edukasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah. Banyak komunitas daur ulang yang terbentuk untuk meningkatkan wawasan masyarakat dan mendorong aktivitas daur ulang, namun kurang optimal karena kendala minimnya pusat pengelola sampah yang terbuka untuk masyarakat umum. Perancangan pusat edukasi pengelolaan sampah diusulkan sebagai upaya memberikan fasilitas daur ulang sampah yang mengedepankan interaksi, kolaborasi, dan partisipasi dengan masyarakat khususnya para komunitas daur ulang. Konsep perancangan berbasis komunitas yang menggabungkan aspek sosial, lingkungan, dan budaya akan menghasilkan ruang-ruang edukatif dan menarik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Seluruh pengguna bangunan akan turut memahami proses daur ulang mulai dari pemilahan, pengumpulan, dan pengolahan. Keunikan tapak dengan lokasi yang strategis juga mendukung untuk terciptanya ruang terbuka hijau untuk menjadi salah satu fasilitas atraktif bagi pengunjung agar dapat merasakan keterhubungan dengan alam.